NAMA : YULIAN FARIDA
NIM :
AK917081
KELAS :1A
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN
JUDUL : BAKTERI ESCHERESIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DENGAN TEKHNIK PENYULINGAN
Assalamualaikum wr.wb. Halo teman-teman, Annyeonghaseyo, Konnichiwa, Ni hao pengyou.
Perkenalkan nama saya Yuliani farida, oke kalian boleh panggil saya Yuli, saya adalah seorang mahasiswi Analis Kesehatan. By the way ini adalah blog pertama saya, disini saya
akan membahas tentang bakteri. Baik ayo kita masuk kemateri!!. Dalam
kehidupan
sehari-hari kita sering mendengar bakteri eschresia
coli[i-[3] atau yang lebih dikenalnya bakteri e.
coli. Untuk orang yang awam bakteri e.
Coli bakteri yang sering menyebabkan orang-orang terkena diare. Penyakit akibat
E. coli timbul saat bakteri ini
melepaskan racun yang dinamakan Shiga sehingga membuat orang sakit. Racun E.
coli paling sering menyebabkan masalah perut dan usus, seperti diare dan
muntah. Sebenarnya bakteri e.coli
bukan hanya mendatangkan penyakit, bakteri E.coli
normalnya sudah ada didalam usus besar manusia, bakteri e.coli terdapat diusus
besar yang berfungsi untuk sistem [i-[4] pencernaan yaitu mempercepat proses
pembusukan makanan untuk diubah menjadi feses. Tetapi apabila bakteri e.coli
terlau berlebihan didalam usus besar itu akan menginfeksi usus dan terjadilah
diare. Mengapa bakteri e. Coli sampai
berlebihan diusus? Karena kurangnya personal hygine kita seperti tidak mencuci
tangan dengan sabun dan dengan benar sebelum makan, serta setelah BAB dan BAK.
Bakteri E.Coli bukan hanya masuk kedalam tubuh karena kurangnya personal hygine
tetapi juga disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih.
E.coli merupakan
bakteri Gram negatif bersifat anaerob fakultatif dan tidak dapat membentuk
spora. Bakteri ini dapat hidup pada berbagai substrat
dengan
melakukan fermentasi anaerobik menghasilkan asam laktat, suksinat,
asetat,
etanol, dan karbondioksida (Anonim, 2008). Menurut Meiliawati, 2009 menyatakan
bahwa E
Coli adalah pengghuni umum dalam pencernaan manusia dan hewan. Escheresia Coli
juga dihubungkan dengan diare pada bayi, traveller’s
diarrhea, atau diare yang akut maupunkronis ( Brooks, et al.,2001). E.Coli
dapat menyebar secara mudah dari tangan yang menyentuh makanan atau air yang
telah terkontaminasi dan menyebabkan adanya transfer gen secara horizontal.(
Giske, et al.,2012)
.
Gambar 1. Bakteri Escheresia Coli
(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Escherichia_coli)
Gambar 2. Bakteri Escheresia Coli pada media agar
(Sumber:https://commons.wikimedia.org/wiki/File:E.coli_on_MacConkey_agar.JPG)
Bukan hanya menimbulkan
diare, bakteri E.coli tersebut juga dapat menimbulkan gejala seperti kurangnya
nafsu makan, nyeri perut, mual muntah, demam dan kelelahan. Bagaimana kita
mengetahui bahwa seseorang terinfeksi bakteri escheresia coli, biasanya dokter
melakukan pemeriksaan feses pada seseorang yang terduga terinfeksi bakteri
tersebut[i-[5] . Bakteri e.coli masuk kedalam
tubuh juga ditularkan melalui makanan yang
terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi tersebut dapat melalui serangga
seperti lalat dan melaui tangan yang
tidak bersih.Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar
atau membersihkan tinja anak yang terinfeksi, sehingga mengkontaminasi
perabotan dan alat-alat yang dipegang. (Sumber:https://commons.wikimedia.org/wiki/File:E.coli_on_MacConkey_agar.JPG)
Minuman yang
terkontaminasi bakteri e.coli seperti menelan
air saat berenang di kolam, danau, dan kolam dan juga kontak dengan binatang.[i-[6] Pengunaan sumber air yang sudah
tercemar dan
tidak dimasak dengan benar[i-[7] . Bakteri e.coli juga terdapat didaging
yang mentah atau memasaknya tidak matang. Oleh sebab itu hati –hati lah dalam
mengonsumsi daging, olah dengan cara yang benar agar tidak terdapat bakteri e.coli didalamnya. Akan tetapi banyak [i-[8] sekali orang berpikir bahwa daging mentah
merupakan sumber paling umum dari E. Coli, ini tidak benar. Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa sumber
yang paling umum adalah makanan laut. Masalah menjadi cukup parah karena E.
coli sangat sulit dibunuh kecuali dengan memasak makanan sampai matang.
Mencuci makanan dapat meringankan kontaminasi, tetapi jika kontaminasi sudah
terlalu banyak hal ini hanya akan sedikit membantu.
Resiko tertinggi akibat
serangan E. Coli yaitu pada
anak-anak, orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, dan orang tua .
Mengapa anak anak beresiko tinggi karena anak-anak kurang faham cara yang benar
untuk menjaga personal hygine. Anak-anak sering memasukan tangan, mainan, atau apapun kedalam mulut padahal kemungkinan
sesuatu yang anak-anak masukan kedalam mulut sudah terkontaminasi bakteri escheresia Coli. Bukan hanya karena si anak,
disini kesalahan ibu juga terlibat seperti tidak mencuci botol susu dengan cara yang benar. Seharusnya
mencuci botol susu harus direndam menggunakan air yang direbus karena bakteri
e.coli dapat hidup pada suhu dibawah 37o
C.Seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah pun rentan terkena bakteri
e.coli karena daya tahan tubuhnya tidak mampu mengusir bakteri e.coli
ditubuhnya. Bakteri E.coli akan mudah
berkembang biak dan menginfeksi tubuh seseorang tersebut. Tepatnya dibagian
sistem pencernaan seperti usus. Setelah itu akan ada gejala seperti diare,
muntah dll.
Orang tua juga rentan terkena diare, orang tua
yang dimaksud adalah orang yang dalam golongan lansia. Mengapa golongan lansia
rentan terhadap diare, karena sistem imun nya tidak sekuat orang muda. Serta karena
orang tua sudah kurang peduli lagi tentang personal hygine, yang disebabkan
oleh kemampuan motorik(gerak) yang sudah terbatas serta kemampuan kognitif
(pengetahuan) yang sudah kurang seperti pikun. Sejak E. coli hadir dalam kotoran, penting sekali untuk mencuci tangan
setelah menggunakan toilet. Seseorang juga
harus mencuci sayuran dan peralatan masak secara menyeluruh selama persiapan
makanan. Bakteri escheresia coli tidak hanya menyebabkan diare bakteri ini
juga menyebabkan infeksi saluran kemih dan yang lebih parah yaitu meningitis yang biasa terjadi pada bayi.
Bakteri e.coli tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, biasanya dilihat dengan mikroskop, seperti mikroskop cahaya serta
mikroskop elektron yang memberikan hasil yang lebih akurat dan bagus. Ciri-ciri bakteri e.coli secara umum adalah
berbentuk batang, bakteri gram negatif, tidak memiliki spora,
patogenik(menyebabkan infeksi saluran kemih), bakteri ini juga dapat
menyebabkan keracunan racunnya disebut shiga, racunnya dapat menghancurkan
sel-sel yang melapisi saluran pencernaan dan dapat memasuki aliran darah dan berpindah
keginjal dan hati. Ukuran sel dari bakteri E. coli
biasanya berukuran panjang 2,0 – 6,0 μm dan lebar 1,1 – 1,5 μm dengan bentuk
sel bulat dan cenderung ke batang panjang (Melliawati, 2009).
Bakteri E.coli dapat hidup
dilingkungan aquatik, tanah, makanan, air seni, dan tinja.E. coli dapat tumbuh
dengan baik pada media baik pepton laktosa atau pepton agar. Koloni-koloni yang
berwarna hitam kebiruan tua dan memperlihatkan kilap logam yang ditimbulkan
oleh pemantulan cahaya yang merupakan koloni bakteri E.coli( Schlegel clan Schmidt, 1994: 287) Bakteri E.coli dapat
bertahan hidup sampai suhu 37o C dan suhu itu cukup panas tetapi bakteri E .Coli tetap hidup, oleh sebab itu dalam
mengolah makan atau merebus air perlu pematangan yang maksimal agar tidak ada
bakteri E.Coli yang hidup didalamnya.
Ketahanan panas dari E. coli juga sangat bergantung pada komposisi, pH, dan
aktivitas air dari makanan. E.coli lebih tahan terhadap panas pada saat berada
dalam fase diam jika dibandingkan pada fase pertumbuhan. Bakteri E.coli dapat hidup di derah yang pHnya
diantara 7-8, jadi bakteri tersebut dapat tinggal didaerah yang bersifat
netral.
Oke guys cukup sekian artikel dari saya. Kritik dan saran dari teman teman sangat saya harapkan. Oke Wassalamualaikum wr.wb. Bye
KEYWORD: BAKTERI ESCHERESIA
COLI
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008.
Tinjauan Pustaka.
http://digilib.unila.ac.id/10469/15/BAB%20II.pdf. Diakses pada
tanggal 27 November 2017 pukul 14.00 WITA
Brooks, et al.,2001. Tinjauan Pustaka. file:///C:/Users/ACER/Downloads/S1-2014-302630-introduction.pdf. Diakses pada tanggal 27 November 2017 pukul 14.05 WITA.
Giske, et al.,2012. Tinjauan Pustaka. file:///C:/Users/ACER/Downloads/S1-2014-302630-introduction.pdf. Diakses pada tanggal 27 November 2017 pukul 14.06 WITA.
Meiliawati 2009. Tinjauan Pustaka.
file:///C:/Users/ACER/Downloads/S1-2014-302630-introduction.pdf. Diakses pada tanggal 27 November 2017 pukul 14.10 WITA
Schlegel
clan Schmidt, 1994: 287. Tinjan Pustaka.http://digilib.unila.ac.id/8549/15/BAB%202.pdf.
Diakses pada tanggal 27 November 2017 pukul 14.15 WITA.
Informasinya Sangat membantu..
BalasHapusTerimakasih😊